Di taman ini selain menikmati suasana damainya Bumi Arung Palakka, Anda juga bisa menikmati sarana Air Mancur Menari, dan berpose bersama keluarga di Patung Arung Palakka.
Taman ini awalnya hanya berfungsi sebagai paru-paru kota yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman namun seiring dengan kebutuhan warga dalam memanfaatkan teknologi maka pemerintah Kabupaten Bone menjadikan taman ini menjadi taman wisata pendidikan lengkap dengan fasilitas internet gratis.
2. Lapangan Merdeka Watampone
Lapangan Merdeka Watampone yang dibangun tahun 2016 merupakan salah satu pilihan warga Bone bersantai bersama keluarga dan handai tolan. Terletak di Jantung Kota Watampone, bersebelahan dengan Taman Arung Palakka.
Lapangan Merdeka Watampone selain menjadi sarana lapangan upacara juga menjadi tempat pelaksanaan berbagai event baik bertaraf lokal maupun nasional.
3. Stadion Lapatau Matanna Tikka Watampone
Stadion Lapatau Matanna Tikka terletak di pinggiran kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Nama Stadion ini merupakan nama dari Raja Bone Ke-16 Lapatau Matanna Tikka (1696-1741). Stadion Lapatau Matanna Tikka berkapasitas 15.000 ribu orang. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola.

Stadion Lapatau Matanna Tikka juga dilengkapi sarana kolam renang, dan sarana olahraga lainnya, bahkan sebagian OPD Pemkab Bone berkantor di Stadion ini, dan lokasinya juga bersebelahan dengan gedung DPRD Kabupaten Bone.
4. Tanjung Pallette
Objek wisata alam Tanjung Pallette, terletak di Keluarahan Pallette, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Berjarak 12 Km dari jantung kota Watampone, atau 182 km dari kota Makassar.

Jika berada di kawasan ini, Anda juga bisa menikmati pemandangan laut nan membiru, desiran ombak mengantar perahu nelayan, serta jembatan penyeberangan Bajoe.
Objek wisata alam Tanjung Pallette, selain menawarkan fenomena alam, dilengkapi berbagai sarana seperti water boom, kolam renang, gedung pertemuan, Musalla, dan sarana penginapan.
5. Gua Mampu
Gua Mampu merupakan objek wisata alam yang terletak di Desa Cabbeng, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, berjarak 30 km dari jantung kota Watampone, atau sekitar 140 km dari Kota Makassar.
Seperti umumnya gua-gua kapur yang banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Gua Mampu dihiasi dengan stalagmit dan stalagtit yang unik. Gua ini juga bertingkat. Rongga-rongga kapur ditemukan saling bersusun memanjakan pengunjung yang ingin bereksplorasi di dalam gua.

Situs Gua Mampu terbentuk dari batuan gamping, sehingga pada bagian perutnya terdapat pintu masuk. Di gua ini terdapat enam ceruk yang dihubungkan dengan ceruk lainnya. Pada bagian dalam Gua Mampu terdapat travertin yang membentuk stalagmit, stalaktit sehingga membentuk pilar-pilar alam.
Meski beberapa terowongan tertentu terdapat tempat-tempat yang cukup gelap, tetapi pada bagian-bagian mulut gua terang karena jumlah sinar matahari yang masuk cukup banyak.
Suhu udara Gua Mampu terutama yang terdapat pada mulut gua berkisar 26-29 derajat celsius, dengan kelembaban sekitar 80 %. Dengan keadaan ini, manusia dapat hidup di dalamnya.
6. Bukit Cempalagi
Bukit CEMPALAGI adalah sebuah kawasan yang terletak di pesisir Teluk Bone, tepatnya di Desa Mallari Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sejauh 14 Km di sebelah Utara Kota Watampone).
Dari arah Timur, ia nampak seperti Penutup Payudara yang terapung, kemudian di sebelah Selatan adalah Tanjung Pallette dan di sebelah Utara itulah bukit Cempalagi.

Yang menarik bukit Cempalagi ini bukan hanya aspek cerita , melainkan adanya beberapa “Prasasti” yang dapat disaksikan sampai saat ini. Ketika Arung Palkka mencapai puncak “kemurkaannya” dengan kesaktian sebagai seorang raja Ia mencakar ” MAKKAREBBE ” (Mencakar), menghentakkan tumitnya dengan kuat ( MATTUDDU’) dan bersumpah (MATTANRO) untuk membebaskan rakyat Bone dari belenggu penjajahan Goa pada suatu ketika nanti, Tellabu Essoe ri Tengnga Bitarae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar